Beranda » Bisnis & Usaha » Pemkab Pamekasan Relokasi PKL Arek Lancor ke Food Colony

Pemkab Pamekasan Relokasi PKL Arek Lancor ke Food Colony

PAMEKASAN, harianmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan berencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang berada di area Monumen Arek Lancor ke Food Colony, di Jalan Kesehatan, Rabu (15/1/2025). Padahal, PKL sempat menempati lokasi meski hanya bertahan tiga bulan.

Penjabat (Pj) Sekda Pamekasan, Ach Faisol mengatakan, rangkaian dari beberapa tahapan sudah disiapkan sebagaimana regulasi dengan sejumlah OPD terkait.

“Intinya kami mencoba mengatur PKL menempatkan pada tempat yang sudah kami siapkan yaitu Food Colony,” paparnya.

Faisol menyampaikan, pendapat sejumlah masyarakat keberadaan PKL di Arek Lancor mengganggu lalu lintas, membuat kotor dan sebagaimana regulasi area tersebut bukan tempat PKL.

“Pemerintah dari awal ingin menampung PKL ke Food Colony, jadi tidak ada bahasa kami tidak menampung aspirasi masyarakat. Jum’at lusa akan kami bersihkan Food Colony ini,” tambahnya.

Mantan Kepala DPMD itu menyampaikan, informasi yang diperoleh, PKL berjualan di Area Monumen lantaran akses penjual dan pembeli lebih mudah, dan pemikiran itu harus dirubah.

“Kami sementara mengimbau melalui pendekatan, pada akhirnya akan menegakkan peraturan sebagai alternatif terakhir dan lakukan relokasi. Kami ingin di Food Colony ini menjadi pusat PKL,” tutupnya.

Sementara itu, Koordinator PKL Arek Lancor Bambang Widi Atmono, menyampaikan sejumlah PKL enggan di relokasi lantaran kecewa dengan desain Food Colony yang tidak sesuai kesepakatan bersama di awal.

“Desain bangunan awal berbentuk ‘U’. Para PKL mengelilingi dari timur ke utara hingga barat, di utara ada pentas, di tengahnya ada taman, dan juga wahana permainan anak-anak. Tapi kenyataannya bangunannya berjejer,” katanya.

Menurutnya, PKL sempat berpindah ke Food Colony tersebut, namun kenyataannya selama kurun waktu tiga bulan sedikit pembeli sehingga harus kembali ke area Monumen Arek Lancor.

“Tiga bulan kami di sana, mengikuti pemerintah tapi jualan kami tidak laku sama sekali,” tukasnya.

Sumber: detektifjatim.com

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *