Sumenep, harianmadura.com – Aksi demonstrasi digelar uluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS), Senin (20/05/2025). Mereka menggelar aksi turun jalan dalam rangka evaluasi 100 hari kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Imam Hasyim.
Masa AMS yang berangkat dari taman Tajamara, Desa Kolor menuju kantor Bupati-Wabup Sumenep itu sampai di lokasi langsung berorasi. Orator bergantian menyampaikan aspirasi.
Dalam orasinya, kordinator umum aksi , Abd Halim mengungkap belum ada perubahan yang menyentuh kebutuhan real masyarakat sejak Fauzi-Imam dilantik.
Halim meminta Bupati Sumenep mengevaluasi semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sumenep. Sebab, sejumlah OPD tidak mampu menerjemahkan tagline ‘Bismillah Melayani’.
“Kami kecewa terhadap Bupati dan Wakil Bupati Fauzi-Imam yang tidak mampu merealisasikan program unggulan yang dijanjikan waktu kampanye,” ungkapnya.
Demonstran juga meminta kepeminpinan Fauzi-Imam merealisasikan semua program unggulan dalam jangka tiga bulan. Lalu, membubarkan badan usaha milik daerah (BUMD) seperti PT Wus dan PT Sumekar yang menjadi parasit anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Evaluasi semua OPD yang tidak merepresentasikan tata kelola pemerintahan yang baik. Seperti Dinas PUTR, Disbudporapar, dan Dinas Sosial kami nilai mereka tidak menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal,” teriaknya.
Aksi sempat memanas, massa AMS memaksa masuk ke kantor Bupati-Wabup Sumenep lantaran kecewa tidak satupun pejabat yang menemui mereka. Sebelum menyisir keberadaan orang nomor satu dilingkungan Pemkab Sumenep, massa sempat menyegal kantor utama Kantor Pemerintah Sumenep.
Sumber: detektifjatim.com
