SUMENEP, harianmadura.com – Calon Bupati nomor urut 02, Achmad Fauzi Wongsojudo, menggencarkan pengembangan wisata islami di Sumenep dengan pendekatan inovatif berbasis pentahelix.
Konsep ini mengintegrasikan lima elemen utama: pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media, untuk menciptakan ekosistem wisata yang berkelanjutan.
Menurut Fauzi, Sumenep memiliki potensi besar dalam wisata berbasis agama Islam, dengan pasar global yang terus berkembang.
“Penting bagi semua pihak untuk terlibat dalam mengembangkan wisata ini, sembari menjaga kearifan lokal,” ujarnya dalam debat publik Pilkada Sumenep 2024 di Uniba Madura, Rabu (20/11/2024).
Kolaborasi Pentahelix elemen Pemerintah tugas pokok dan fungsinya mendukung regulasi, infrastruktur, dan promosi. Sedangkan masyarakat dilibatkan dalam perencanaan agar merasa memiliki dan mendapatkan dampak ekonomi langsung.
“Sementara dunia usaha menyediakan fasilitas ramah wisatawan seperti akomodasi halal dan pemandu berkompeten,” ujarnya.
Adapun media memperluas promosi destinasi melalui platform digital dan massa. Dan akademisi berkontribusi dengan riset untuk pengelolaan yang tepat.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, lonjakan kunjungan wisatawan menurut Data Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga menunjukkan tren positif pariwisata di Sumenep:
“Tahun 2020: 168.775 wisatawan nusantara (wisnus) dan 58 wisatawan mancanegara (wisman). 2023: 1.388.922 wisnus dan 444 wisman. 2024 (hingga Oktober): 1.025.822 wisnus dan 343 wisman,” paparnya
Destinasi seperti Asta Tinggi, Asta Sayid Yusuf Talango, dan Asta Panaongan serta wisata alam Gililabak dan Pantai Lombang terus menarik ribuan pengunjung setiap minggu.
Dengan pendekatan ini, Fauzi optimistis sektor wisata islami Sumenep bisa menjadi destinasi global, mendukung ekonomi lokal, serta menjaga nilai-nilai agama dan budaya.
“Semangat kolaborasi ini akan membawa Sumenep ke panggung internasional,” pungkasnya. (*)