Beranda » Pemerintahan » Warga Bulangan Barat Pamekasan Kecewa Gegara Balai Desa Mangkrak

Warga Bulangan Barat Pamekasan Kecewa Gegara Balai Desa Mangkrak

PAMEKASAN, harianmadura.com – Warga Desa Bulangan Barat, Kecamatan Pengantenan, Pamekasan mengeluhkan kinerja aparatur desa yang dianggap kurang memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Salah satu sorotan utama adalah Balai Desa yang telah bertahun-tahun tidak difungsikan sebagaimana mestinya.

Menurut beberapa warga inisial Ad, balai desa yang seharusnya menjadi pusat administrasi dan pelayanan masyarakat kini terkesan terbengkalai. Kondisi ini membuat masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan administratif atau keperluan lainnya yang seharusnya disediakan oleh pemerintah desa.

“Kalau ada kebutuhan administrasi atau butuh bantuan dari desa, kami harus mencari aparatur desa di tempat lain karena balai desa kosong. Padahal balai desa itu milik masyarakat dan seharusnya dimanfaatkan,” keluhnya kepada Wartawan detektifjatim.com, Selasa (24/12/24).

Akibatnya, lanjut Ad, balai desa yang tidak tidak pernah ditempati banyak masyarakat yang mengeluh. Sehingga ketika ada keperluan harus ke rumah Kepala Desanya (Kades). Namun ketika sampai dirumah Kadesnya, perangkat desa maupun Kadesnya sering tidak ada.

Ad menuturkan, Kades beberapa tahun sebelumnya telah berjanji terhadap masyarakat, khususnya warga setempat, bahwa balai tersebut akan segera difungsikan kembali. Namun hingga tiga tahun berjalan balai tersebut tetap terbengkalai.

“Janjinya kades ini pada masyarakat khususnya masyarakat setempat di balai katanya mau difungsikan tapi bertahap paling tidak 2 tahun dari sekarang katanya dulu tapi nyatanya sampai tiga tahun berjalan ini tidak ada apa-apa,” terangnya.

Karena lamanya balai tak berfungsi, beber Ad, masyarakat setempat justru menjadikan balai hanya sebagai tempat berteduh dan tak jarang dijadikan tempat mengembala kambing olah warga setempat.

“Harapan saya bagaimana aparatur desa terkhusus kadesnya untuk memfungsikan kembali balai agar kami selaku warganya ketika butuh ada, karena dari dulu ketika butuh kita gak tahu harus kemana, kerumahnya kades perangkat dan kadesnya sering tidak ada,” terangnya.

Senada dengan itu, SL (inisial) salah satu mantan Perangkat Desa menayangkan kinerja Aparat Desa Bulangan Barat, ia juga menyoroti adanya anggaran tahun 2023 yang sebelumnya dijanjikan untuk pengeboran air. Namun hingga sampai saat ini tidak jelas penggunaannya.

Beberapa tahun lalu, dirinya juga sempat meminta bantuan terhadap salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di Pamekasan. Saat itu, LSM langsung dihubungi melalui Ketua Camat se Pamekasan dan dilanjutkan ke Camat Pengantenan.

“Karena ramai waktu itu ada anggaran pengeboran pas dikeluarkan cuma kemudian tidak ada lagi. Nah anggaran 2023 ini saya tidak tahu dikemanakan, dan saya juga butuh data penerima bantuan beras dan BLT. Termasuk balai ini yang tidak di tempati karena kita merasa dipermainkan selaku masyarakat, sampai saya mendengar ada kata-kata kalau disini tidak akan diaudit,” tutupnya.

Sayang Kepala Desa Bulangan H Faisol tidak dapat dikonfirmasi, dihubungi melalui pesan dan panggilan WhatsApp, hingga berita ini diterbitkan pihak yang bersangkutan tidak ada tanggapan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *