Beranda » Pemerintahan » Target Layanan Cath Lab Jantung RSUD Smart Molor, Ini Penyebabnya!

Target Layanan Cath Lab Jantung RSUD Smart Molor, Ini Penyebabnya!

PAMEKASAN, harianmadura.com – Rencana layanan Katerisasi Jantung atau Catherazation Laboratory (Cath Lab) RSUD Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan libas deadline. Penyebabnya, listrik untuk mengoperasikan mesin Cath Lab tidak berfungsi secara normal.

Layanan yang rencananya dibuka pertengahan 2024 batal terlaksana karena daya listrik untuk mendukung pelayanan terlalu kecil. Saat mesin dinyalakan, tidak sampai setengah jam langsung mati.

Ketua Adipati Nusantara Fais Sholeh mengatakan, RSUD Smart tidak siap membuka layanan rujukan penyakit jantung di Madura tersebut. Fais mengaku tidak yakin layanan tersebut terealisasi tahun 2024.

“Saya tidak yakin terealisasi tahun ini. Satu kabel Cath Lab belum siap. Listrik belum memadai dan BPJS Kesehatan juga,” paparnya.

Fais meminta menejemen RSUD tidak main-main dalam mewujudkan rencana tersebut. Hal itu menyangkut nyawa manusia.

“Bayangkan saja saat operasi berlangsung tiba-tiba listrik mati. Bisa-bisa, pasiennya ikut mati,” ujar Fais kepada media ini

Fais menjelaskan, Adipati Nusantara mendapat banyak keluhan soal ketidak kesiapan rencana pelayanan jantung di rumah sakit plat merah itu. Selain kesiapan pelayanan, pendaftaran klaim kerjasama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan juga belum selesai.

“Manajemen RSUD Smart ini tidak boleh main-main. Pemerintah telah menganggarkan total Rp3,8 Miliar untuk memenuhi kebutuhan layanan itu,” sergahnya.

Kepala Tenaga Usaha (KaTU) RSUD Smart Pamekasan Ramadhian mengaku ada beberapa hal yang harus diselesaikan, bahwa Cath Lab sudah selesai pembangunannya di Januari 2004 yang semula ditarget 2023, molor 2024 dan sudah diselesai, Inspektorat, BPK sudah menilai dan segala macam tidak ada masalah untuk pembangunannya.

“Nah, tinggal memang untuk pelayanan, pelayanan pasien kategorisasi jantung, atau ring jantung yang dibiayai dari BPJS Ini yang masih belum. Dan itu butuh kredensialing. Kredensialing itu penilaian BPJS kepada kita. Nah, kredensialingnya kapan, jadualnya kapan, yang punya acara BPJS,” papar Dhony

Dhony menjelaskan RSUD sudah melaporkan pihaknya sudah siap untuk memberikan pelayanan. Tim kredensialing BPJS Kesehatan itu sampai kapan? Tergantung tuan rumah

“Yang punya acara BPJS. Kapan akan turun,” ujarnya mengalihkan.

Dhony juga membantah kabel di video yang beredar kabel adalah Cath lab. Kabel tersebut, kata Dhony, kabel proyek untuk menambah kapasitas beban listrik.

“Itu bukan kabel cath lab. Salah besar. Itu kabel feeder adalah proyek kami, untuk menambah kapasitas beban listrik di rumah sakit. Kita mau pengembangan ruang rawat inap yang tiga lantai,” bantahnya.

Dia juga membantah, listrik mati saat mesin Cath Lab dihidupkan. Sebelum ada proyek kabel feeder sebal sebagai penambahan beban kapasitas, ruangan Cath Lab tetap hidup.

“Oh tidak (Tidak mati listrik, Red). Sebelum ada penambahan feeder tetap hidup kok,” klaimnya.

Dhony juga membenarkan anggaran pembangunan gedung sebesar Rp1,8 Miliar. Tetapi dia membantah pengadaan Modular Operation Theatre (MOT), Heating, Ventilation dan Air-Conditioning (HVAC) atau sirkulasi udara menelan anggaran kisaran Rp2 miliar.

“Kalau anggaran memegang ada Tahun 2023 Rp1,8 M untuk pembangunan Gedung. Bukan 2 miliar ya, seingat saya 1,5 – 1,6 untuk Modular Operating Theatre (MOT) penata ruangan yang semi steril dengan satu dinding yang terbuat dari satu alumunium, termasuk air heating atau sistem sirkulasi udara untuk memenuhi standar agar udara yang masuk udara yang steril, satu-kesatuan dengan gedungnya,” bantahnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *