Beranda » Politik » Tak Ingin Madura Dicap Sarang Rokok Ilegal, HPTM Pamekasan Audiensi Bea dan Cukai

Tak Ingin Madura Dicap Sarang Rokok Ilegal, HPTM Pamekasan Audiensi Bea dan Cukai

Harian Madura

PAMEKASAN, Harianmadura.com – Himpunan Petani Tembakau Madura (HPTM) audiensi kantor Bea dan Cukai Madura, Rabu (8/10/2025) siang.

Audiensi ini untuk berdiskusi rokok ilegal Madura yang selalu disorot dan dibesar-besarkan tidak seperti daerah lain.

“Dalam perjuangan, kita harus pakai taktik. Tidak bisa asal turun ke jalan tanpa memahami medan. Kami tidak ingin Pamekasan dicap sebagai sarang rokok ilegal di mata publik nasional,” ujar kordinator HPTM, Zaini Wer-Wer.

Zaini juga menilai tindakan aparat Bea Cukai dalam beberapa razia terakhir masih relatif humanis dan terukur, meski di lapangan ada kekhawatiran dari pelaku usaha dan petani. Karena itu, HPTM menahan diri untuk tidak melakukan demonstrasi besar yang berpotensi memicu ketegangan.

“Kami tidak ingin gerakan kami justru menyinggung aparat dan berimbas pada pengetatan operasi di lapangan. Ini demi kemaslahatan bersama petani, buruh pabrik, pengusaha, dan reseller rokok,” tegasnya.

Meski demikian, HPTM menegaskan bahwa langkah audiensi ini tetap bentuk perlawanan. Jika di kemudian hari ditemukan operasi yang dinilai arogan atau merugikan masyarakat, mereka siap turun ke jalan.

“Kalau aparat bertindak kasar, kami pun siap melawan. Tapi selama mereka humanis, kami juga akan menempuh cara yang elegan,” ujar Zaini.

Menurutnya, apa yang diperjuangkan HPTM bukan semata soal rokok, tetapi tentang keberlangsungan hidup ekonomi masyarakat Madura. Petani, buruh, dan pengusaha kecil menggantungkan hidup dari industri hasil tembakau yang selama ini menjadi urat nadi ekonomi lokal.

“Kami tidak menolak aturan. Kami hanya minta pembinaan dan edukasi, bukan pemusnahan usaha kecil. Kalau industri tembakau mati, Madura kehilangan sumber hidupnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Himpunan Petani Tembakau Madura (HPTM) mengungkap bahwa para petani di Pamekasan melakukan patungan atau urunan untuk mencetak banner sebagai bentuk protes. Sedikitnya 500 banner telah tersebar di berbagai titik strategis di Kabupaten Pamekasan dengan beragam pesan aspiratif. Beberapa di antaranya bertuliskan:

Selamatkan Industri Hasil Tembakau Madura, Selamatkan Indonesia, Kami Bukan Koruptor, Masyarakat Madura Hanya Butuh Jadi Kawasan Ekonomi Khusus, Industri Hasil Tembakau Madura Jalan Kehidupan Kami, Mafia Rokok Impor Mengancam Industri Rokok Lokal Madura

Satgas Cukai Datanglah Membawa Solusi, Bukan Misi.

Pesan-pesan tersebut mencerminkan keresahan masyarakat tembakau terhadap kebijakan cukai yang dianggap memberatkan serta penegakan hukum yang belum berpihak pada pelaku usaha kecil. (*)

Tag;

Recent News

Terlewati

Pendidikan

Scroll to Top