PAMEKASAN, harianmadura.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Selasa (25/3/2025).
Turut hadir, Bupati Pamekasan Kholilurrahman, Wakil Bupati Sukriyanto, Ketua DPRD Ali Maskur, Kepala Bapperida Sigit Priyono, pimpinan OPD, camat, serta perwakilan organisasi profesi, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Bupati Pamekasan Kholilurrahman menekankan, pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah kabupaten. Ia berharap Musrenbang RKPD 2026 dapat menjadi titik awal peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor.
“Ketimpangan antara utara dan selatan, barat dan timur harus dihapuskan. Pemerataan harus menjadi komitmen bersama,” tegasnya.
Mantan Politisi Nasdem itu juga menyoroti masih terbatasnya fasilitas publik seperti mobil pemadam kebakaran dan layanan PDAM yang cenderung terpusat di wilayah selatan. Ke depan, kata dia, pembangunan harus fokus pada pemerataan, pelestarian, dan pemanfaatan secara maksimal.
“Kita jangan hanya fokus pada pengadaan, tapi juga bagaimana memelihara dan memanfaatkan hasil pembangunan dengan sebaik-baiknya,”pungkasnya.
Kepala Bapperida Pamekasan, Sigit Priyono, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengacu pada sejumlah regulasi, di antaranya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, UU Nomor 23 Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah dan Permendagri terkait penyusunan dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah.
“Tujuan kegiatan ini adalah menyelaraskan program pembangunan daerah dengan arah kebijakan nasional, serta menjaring usulan dari musrenbang desa dan kecamatan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan, Kholilurrahman, menekankan pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah kabupaten. Ia berharap Musrenbang RKPD 2026 dapat menjadi titik awal peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor.
“Ketimpangan antara utara dan selatan, barat dan timur harus dihapuskan. Pemerataan harus menjadi komitmen bersama,” tegasnya.
Ia juga menyoroti masih terbatasnya fasilitas publik seperti mobil pemadam kebakaran dan layanan PDAM yang cenderung terpusat di wilayah selatan. Ke depan, kata dia, pembangunan harus fokus pada pemerataan, pelestarian, dan pemanfaatan secara maksimal.
“Kita jangan hanya fokus pada pengadaan, tapi juga bagaimana memelihara dan memanfaatkan hasil pembangunan dengan sebaik-baiknya,”pungkasnya.
Sumber: detektifjatim.com