BANGKALAN, harianmadura.com – Menteri Soaial Republik Indonesia, Syaifullah Yusuf menantang para pendamping untuk mensejahterakan minimal 10 keluarga penerima manfaat (KPM) dampingan dengan mendampingi mereka secara maksimal. Tantangan itu disampaikan Gus Ipul saat berdialog bersama pilar-pilar Kesejahteraan Sosial se-Madura di Pendopo Agung Bangkalan, Rabu (08-01-2025).
Dialog bersama para pendamping sosial itu dilakukan Mensos guna memperkuat kapasitas para pendamping dalam melakukan pendampingan, sehingga program pengentasan kemiskinan hingga pengelolaan bantuan sosial bisa tepat sasaran dan sesuai target.
Dalam dialog tersebut, Menteri yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan, setiap orang harus mendapatkan perlindungan dan jaminan sosial agar kebutuhan dasarnya terpenuhi, terutama bagi masyarakat miskin.
“Karena cita-cita bangsa adalah masyarakat yang sejahtera, di mana rakyat cukup pangan, sandang, dan papan. Cita-cita kita adalah melihat orang kecil tersenyum. Saya harap ini menjadi inspirasi bagi pilar-pilar sosial,” ujarnya.
Gus Ipul juga menyebutkan, ada 12 kelompok Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (12-PAS) sebagai sasaran kerja Kemensos yang harus menjadi perhatian.
Kelompok ini meliputi anak-anak rentan, penyandang disabilitas, lansia terlantar, korban bencana, komunitas adat terpencil, korban perdagangan manusia dan kekerasan, Imigran, masyarakat berpenghasilan rendah, korban NAPZA dan HIV/AIDS, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), warga binaan sosial, dan kelompok masyarakat lainnya yang bermasalah secara sosial.
“Pendamping harus bekerja berdasarkan data yang valid dan sesuai dengan kondisi di lapangan,” katanya.
Selain itu, Gus Ipul juga menantang para pendamping untuk mensejahterakan minimal 10 keluarga penerima manfaat (KPM) dampingannya dengan mendampingi mereka secara maksimal.
“Saya tantang para pendamping untuk mensejahterakan 10 KPM dampingannya dalam setahun, sehingga bisa kita alihkan ke program kementerian lain,” ucapnya.
Sumber: detektifjatim.com