Logo HM tg jpg
Beranda » Peristiwa » Korban Seismik Migas, Anak Nelayan Pantura Pamekasan Putus Kuliah Gegara Jaring Rusak

Korban Seismik Migas, Anak Nelayan Pantura Pamekasan Putus Kuliah Gegara Jaring Rusak

Harian Madura

Pamekasan, harianmadura.com – Kegiatan survei migas di perairan utara Pamekasan terus menjadi perhatian publik. Pasalnya, salah satu anak nelayan harus putus kuliah akibat kondisi ekonomi keluarga yang terdampak.

Salah satu nelayan Desa Tamberu, Batumarmar Pamekasan, Muslihon mengungkapkan, anaknya terpaksa berhenti kuliah karena tidak adanya pembiayaan sejak tidak melaut.

“Iya biaya tidak ada pak, akhirnya anak saya yang kuliah terpaksa berhenti, nggak ada lagi biaya untuk lanjut. Satu bulan kalau cuma Rp3 juta kurang,” ujarnya.

Muslihon menjelaskan, selama tujuh bulan tidak melaut dia kehilangan sekitar Rp500rb penghasilan harian sebagai nelayan. Sebab, 40 jaring momoi yang dirusak kapal survei minyak dan gas (Migas) miliknya tidak bisa dipakai.

“Iya 40 momoi punya saya tidak ada sama sekali pak. Tinggal talinya. Janjinya mau diganti. Lain yang tujuh bulan pak, saya rugi Rp300 ribu hingga 500 ribu per hari, tinggal dikalikan saja selama tujuh bulan tadak bekerja,” jelasnya.

Selaras, tokoh masyarakat nelayan Tamberu, Hariyadi mengatakan kepedihannya terhadap dampak yang dialami keluarga nelayan, sampai anaknya harus berhenti kuliah.

“Kasihan yang terdampak, dek. Sampai ada nelayan, anaknya berhenti kuliah karena tidak ada biaya. Saya akan lanjut memperjuangkan hak masyarakat nelayan,” ujarnya prihatin (*)

Sumber: detektifjatim.com

Tag;

Recent News

Terlewati

Pendidikan

Scroll to Top