PAMEKASAN, harianmadura.com – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Demokrasi dan Aspirasi Jawa Timur (Dear Jatim) menggelar audiensi di Kantor Inspektorat Kabupaten Pamekasan, Jalan Jokotole, Barurambat Kota, pada Rabu, 4 Juni 2025.
Ketua Dear Jatim, A. Faisol, menyampaikan bahwa audiensi tersebut dilakukan untuk meminta kejelasan terkait hasil audit investigasi dan audit kerugian negara dalam kasus Gebyar Batik Pamekasan (GBP).
“Kasus ini berjalan sudah empat tahun, tetapi sampai saat ini tidak ada kejelasan. Karena menunggu audit investigasi dari inspektorat,” katanya.
Alumnus UIN Madura itu menyampaikan, kalau audit kerugian negara sudah selesai dilakukan. Akan tetapi, audit investigasi belum ada kejelasan dari inspektorat.
“Kira-kira berani tidak pihak inspektorat menyatakan bahwa hasilnya itu benar-benar terindikasi adanya dugaan korupsi atau tidak, tetapi mereka tidak berani,” tambahnya
A Faisol menjelaskan, penyegelan ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan, karena Inspektorat tidak menyatakan hasil audit investigasi ada dugaan korupsi atau tidak.
“Kami berkesimpulan ada dugaan mereka terkesan melindungi koruptor APBD sendiri pada GBP ini. Sehingga usai audiensi kami lakukan penyegelan,” tutupnya.
Sementara itu, kepala Inspektorat Pamekasan Achmad Faisol menuturkan, audit investigasi kasus GBP sudah dilakukan.
Menurut Faisol, hasil audit yang dilakukan oleh Inspektorat sudah diberikan ke penyidik Polres Pamekasan beberapa bulan yang lalu.
“Kami sudah lakukan investigasi, hasil audit sudah kami setor ke Polres Pamekasan akhir bulan maret kemarin,” singkatnya. (c1/aly).